Langsung ke konten utama

 Berprestasi & Go Internasional Berkah Menulis

Tema:  Berprestasi & Go Internasional Berkah Menulis

Resume ke: 27

Gelombang: 29

Tanggal:  Agustus 2023

Narasumber : Rita Wati, M.Kom

Moderator : Nur Dwi Yanti, M.Pd

Sejatinya sebuah mimpi merupakan landasan asa yang membawa manusia pada puncak tujuan hidupnya. 

Kesuksesan dan prestasi bukanlah semata hadiah dari Tuhan yang diturunkan dari langit dengan percuma. Ibaratnya bak syair lika - liku perjalanan dalam melewati karang tajam di setiap serpihan keringat ketika menggapai sebuah hidangan yang bernama KESUKSESAN.

    Begitu kalimat indah pembuka yang dilontarkan oleh sang moderator kali ini, bunda Nur Dwi Yanti. Beliau memandu peserta untuk berdoa terlebih dahulu, dan kemudian memunculkan CV narasumber hebat malam ini. https://www.cikgurita.com/2022/06/about-me.html?m=0

   Bu Rita Wati, seorang Guru Informatika di SMP Negeri 2 Mendoyo Kabupaten Jembrana Provinsi Bali, yang juga merupakan alumni Gelombang 10 Belajar Menulis PGRI yang diprakarsai oleh Om Jay. Beliau mulai menjadi narasumber di Kelas Belajar Menulis ini sejak gelombang 16.

    Hari ini beliau hanya ingin sharing, berbagi bagaimana awalnya beliau bisa berkesempatan meraih prestasi dan kesempatan belajar di CS50x Harvard dan Volunteer ALCoB padahal beliau dulunya hanya guru biasa. 

   Beliau akan sharing sedikit pengalaman  bagaimana perjalanannya menjadi penulis hingga ditawarkan menjadi kurator, editor, moderator dan sekarang  diundang sebagai narasumber hingga menjadi juara blog dan Guru Inspiratif  Terbaik Nasional* dan kesempatan belajar di Harvard dan Volunteer AIV.

    Awal mula ketertarikan saya dengan menulis sudah cukup lama sejak 2 dekade lalu tahun 2001 di awal saya menjadi mahasiswa. Karena pada saat itu saya berteman dengan seorang penulis yang telah menerbitkan buku. Akan tetapi saya tidak tahu mau menulis apa dan bagaimana cara memulainya. Sehingga keinginan tersebut hanya keinginan yang terpendam tanpa dieksekusi.

18 tahun kemudian di tahun 2005, keinginan itu mulai menggebu kembali, saat itu saya tidak terlalu aktif mencari tahu group belajar menulis/ kelas menulis karena pada saat itu tidak seramai sekarang pelatihan menulis.

Akhirnya saya menulis apa yang ada di pikiran saya, dan saya berhasil menghasilkan beberapa cerpen ala saya dan puncaknya ingin membuat novel dan telah berhasil sebanyak 80 halaman. Akan tetapi lucunya ketidakpedean saya mengalahkan cita-cita saya, saya tidak berani tulisan saya dibaca oleh orang lain. Sehingga tulisan itu saya endapkan di Hidden folder. 

Dan saya pun men-judge diri saya sendiri dengan tulisan “KAMU TIDAK BERBAKAT MENJADI PENULIS”. Padahal saya sudah menulis dan menghasilkan tulisan pada saat itu. Lama saya tidak menghiraukan tentang tulisan. Akhirnya PANDEMI DATANG, dan bertemulah dengan Kelas Belajar Menulis yang membuka cakrawala saya karena bertemu dengan Narasumber Hebat. Hingga mendapat kesempatan menulis duet bersama Prof Richardus Eko Indrajit.

Awalnya ketika Pertemuan 1-5  di KBM saya hanya sekadar membuat resume. yang penting sudah mengerjakan tugas itu pikiran saya saat itu. Mulai pertemuan ke-6 saya mulai berpikir bagaimana caranya membuat resume yang menarik tidak hanya copy paste hasil olah kata sendiri. Nah ketika saya menulis dengan hasil olah kata sendiri, justru diluar dugaan saya, awalnya tulisan saya tidak pernah di share oleh Om Jay dan ketika saya olah sendiri akhirnya Om Jay sendiri yang ngeshare tulisan saya.

Di share narsum pada saat itu sudah sangat senang, apalagi dapat hadiah buku. Sejak saat itu semangat menulis saya semakin menggebu * hingga selesai 30 kali pertemuan saya mulai diajak menjadi *Kurator oleh bu Kanjeng. Hingga saat ini saya telah berhasil menerbitkan 4 buku solo, 1 buku duet  bersama Prof Ekoji yang diterbitkan di penerbit Andi dan 10 buku antologi dimana 5 antologi saya yang menjadi kurator serta editor lapis pertama dan 3 editor buku fiksi berupa cerpen dan novel karya peserta Belajar Menulis juga. Yang terbaru tanpa disangka saya berkesempatan untuk menulis buku Biografi Kepala BI Wilayah Bali Nusra.

Alhamdulillah saya dipertemukan dengan orang-orang hebat yang menginspirasi. Dimana kisahnya sangat menyentuh tapi bisa bangkit hingga mendapatkan posisi Kepala Bi Bali Nusra dimana sudah arround the world. Dengan masa kecilnya yang tidak mudah.

    Kembali ke topik awal dari guru biasa menjadi berprestasi semua berawal dari kelas ini. Ketika semangat itu sedang tumbuh maka manfaatkanlah dengan maksimal. Begitu pengalaman yang dialami bunda Rita. 

    Ketika beliau sedang berapi menulis dan membuat video tutorial tentu dimaksimalkan. Sehingga itu awal mulanya beliau berani melangkah mengikuti kompetisi. Dulu sebelum pandemi beliau tidak pernah hiraukan lomba guru berprestasi atau lomba blog. Tapi semenjak lulus di KBM beliau coba-coba mengikuti lomba blog.

    Lama kelamaan beliau sering mengunjungi blog-blog sang juara yang tulisanya expert. Berawal dari sering kalah tapi karena terus berusaha hingga akhirnya bisa mendapatkan juara, dan setelah itu beliau mulai berani mencoba untuk mendaftar kelas-kelas internasional. Alhamdulillah akhirnya bisa berkesempatan belajar di CS50X Harvard University dan Vlounter AIV kerjasama Kemendikbud dengan Kementrian Pendidikan Korea Selatan.

     Sekarang ini kebetulan sedang dibuka pendaftaran CS50, jika kita ingin mencoba daftar bunda Rita memberikan tipsnya.







Komentar

Postingan populer dari blog ini

Masa Lalu     Masa lalu biarlah masa lalu...eits, bacanya sambil nyanyi ya, itu kan lagunya bunda Inul daratista, hehe.  Tiba-tiba aku ingin flashback ke masa lalu. Sebelum memasuki masa kuliah, tepatnya setelah lulus MAN aku ditawarin keponakan (anak dari kakaknya ibuku) yang rumanya di kota reog Ponorogo untuk bekerja menjaga tokonya berlian silver. Tanpa berfikir panjang seketika ku iyakan tawaran itu. Karena orang tua tentunya merestui, dan sekaligus sambil menunggu masuk kuliah dari pada tidak ada kesibukan di rumah, lumayan bisa tambah pengalaman. Meski belum punya pengalaman sama sekali terkait perbisnisan, namun aku begitu semangat dan yakin semua akan baik-baik saja. Aku berangkat ke Ponorogo dengan salah satu teman masa kecil sekaligus tetanggaku, Ina. Kita berdua mengikuti training dulu selama kurang lebih satu bulan. Kenapa dikatakan training? karena rencana mau buka cabang berlian silver di kota Trenggalek dan Tulungagung, yang nantinya kita akan ditempatkan ...
 1 Juni 2023 kenapa dengan tanggal 1 Juni 2023??? Adakah hal yang penting dan bersejarah pada tanggal ini?      Pertama, hari ini adalah hari libur. Kita semua pasti tahu bahwa pada tanggal ini diperingati sebagai hari lahir pancasila. Di instansi-instansi pendidikan biasa memperingatinya dengan melaksanakan upacara bendera. Dengan harapan semoga kita bisa mengamalkan nilai-nilai pancasila dalam kehidupan sehari-hari.       Kedua, entah ada angin apa pada tanggal ini tanganku mau bergerak untuk membuat blog dan mulai belajar menulis. Sebenarnya sudah lama sekali punya keinginan untuk bisa menulis seperti teman-teman dan menjadi penulis layaknya penulis-penulis handal. Namun semua itu masih angan-angan belaka, karena banyak alasan terutama gangguan kemalasan yang menghantui. Tiap mau mulai menulis selalu terfikir takut salah lah, begini benar nggak ya, bagusnya gimana ya, kok gini sih, tulis-hapus tulis-hapus gitu saja terus   dan banyak lagi ...
 Writing By Heart Tema:   Writing By Heart Resume ke: 26 Gelombang: 29 Tanggal: 23 Agustus 2023 Narasumber : Mutmainah, M.Pd Moderator : Widya Arema      BAAAM! Dari jarak sepuluh kilometer , melesat keluar dari dalam lautan seekor ikan raksasa-setidaknya bentuknya masih mirip ikan. Masih jauh, tapi sudah terihat besar sekali, lebih besar dibanding gurita yang mengejar kami beberapa hari lalu. Ikan ini memiliki enam tanduk, ekornya panjang dengan sirip-sirip melengkung bagai surai. Kulitnya berwarna kuning keemasan, memantulkan cahaya matahari. Aku mengeluh, tidakkah urusan ini  bisa lebih mudah? Kami bertiga masih dalam kondisi terikat, tidak bisa meloloskan diri, tidak bisa bergerak, ditambah lagi ikan raksasa ini.       “BAAAM! Lima belas detik terbang di udara, ikan raksasa itu berdebam kembali memasuki lautan, membuat ombak tinggi, bagai gelombang tsunami puluhan meter. Hitungan detik, gelombang itu tiba, kapal kami yang terika...