Menulis Itu Mudah
Tema: Menulis Itu Mudah
Resume ke: 10
Gelombang: 29
Tanggal: 17 Juli 2023
Narasumber: Prof. Dr. Ngainun Naim
Moderator: Yandri Novita Sari, S.Pd
Tak terasa malam ini sudah memasuki pertemuan ke-10. Seperti biasa pukul 19.00 WIB kelas belajar menulis dimulai melalui WA grup yang dipandu oleh moderator cantik mbak Yandri Novita Sari. Beliau membuka kelas dan memandu para peserta untuk berdoa terlebih dahulu sesuai dengan keyakinan.
Beliau memperkenalkan sang narasumber yang sangat istimewa menurut saya, karena selain karya-karyanya yang luar biasa beliau adalah salah satu dosen saya ketika menimba ilmu di IAIN Tulungagung, yang sekarang menjadi UIN SATU. Pertemuan malam ini rasanya seperti kuliah online, jadi sedikit nostalgia masa kuliah dulu. Beliau pula yang mengajarkan pertama kali cara meresume sebuah buku kala itu.
Malam ini beliau menjelaskan tentang tema Menulis Itu Mudah. Benarkah? Bisa benar, bisa tidak, kata beliau. Mudah bagi yang sudah terbiasa, dan sebaliknya tidak bagi yang belum terbiasa. Sekarang bagaimana caranya agar bisa mudah? Beliau menyampaikan beberapa hal agar menulis itu bisa mudah:
1. Tulislah apa yang Anda ketahui, jangan tulis apa yang tidak diketahui;
Contohnya bisa menulis pengalaman hidup sehari-hari, seperti tulisan ustadz Ngainun, https://ngainun-naim.blogspot.com/2023/04/silaturrahim-dan-kepekaan.html.
2. Yakinkan dalam diri bahwa menulis itu memang mudah, jangan berfikir kalau menulis itu sulit;
Bedakan antara PIKIRAN dengan PRAKTIK dalam menulis. Pikiran itu kunci penting yang menentukan tindakan. Jika berpikir bahwa menulis itu sulit, Anda akan mudah patah arang. Menghadapi kesulitan akan berhenti. Tapi jika menganggapnya mudah, nanti akan mudah betul. Hambatan akan bermetamorfosis menjadi tantangan, kata ustadz Ngainun.
3. Menulislah sedikit demi sedikit;
Menulis itu tidak harus banyak, kuncinya adalah KONSISTEN. Selalu tanamkan dalam diri untuk menulis setiap ada kesempatan. Menulis tidak harus di laptop atau HP, menulis saja di buku tulis seperti ustadz Ngainun. Masyaallah luar biasa, meskipun beliau seorang profesor yang tentu aktivitasnya tidak sedikit lagi namun masih menyempatkan untuk terus berkarya secara konsisten. Inilah contoh tulisan beliau yang ditulis dengan tangan sendiri (tanpa ketik).
5. Jangan menulis sambil dibaca atau diedit.
Jadi kalau menulis itu fokus mengeluarkan apa yang ada dalam pikiran. Terus saja tulis terlebih dahulu. Jika ingin mengedit waktunya jangan bersamaan dengan menulis, jadi misalnya menulis malam ini maka edit keesokan harinya. Menulis dan mengedit bersamaan itu membuat tulisan akan sulit selesai. Jadi ketika menulis itu ya terus nulis saja. Ini yang akan membuat menulis menjadi mudah.
Slogan 3M-Pencetus AA Gym
M: Mulai dari diri sendiri
M: mulai dari hal kecil.
M: mulai sekarang juga.
Menulis itu mudah ketika DIPRAKTIKKAN, bukan hanya DIDISKUSIKAN.
Masyaalah tabarakallah...melalui grup KBMN-29 malam ini saya bisa bertatap maya dengan beliau, meski tidak sempat bertanya karena membuka HP saja harus mencuri-curi dari si kecil yang belum tidur, namun beberapa pertanyaan dari peserta sudah mewakili apa yang ada dalam pikiran saya. Tidak lain semua ini atas izin dan rencana Allah. Meski belum bisa tatap muka dengan beliau setidaknya sudah bisa tatap maya, setelah sekian lama tidak berjumpa dan bersua. Semoga ustadz sehat, sukses selalu, dan senantiasa dalam lindunganNYA.
Bismillah terus belajar. Belajar banyak dari beliau, sang inspirator, teladan, yang bawaannya super tenang dan santai namun pasti. Meski pikiran-pikiran negatif tentang kepenulisan kadang masih sering menghantui, namun harus yakin dengan kata ustadz bahwa setiap tulisan sudah ada takdirnya sendiri, tugas kita adalah menulis sesuai kemampuan kita. Intinya semua juga tergantung pada mindset kita sendiri. Harus selalu berpikir positif agar hasilnya juga mengikuti.
"Mulailah menulis, jangan pedulikan apapun. Air tidak akan mengalir hingga keran dihidupkan"_Louis L'amour bu Darti Isyanti
Komentar