Resume ke: 3
Gelombang: 29
Tanggal: 23 Juni 2023
Narasumber: Raliyanti, S.Sos., S.Kom.,M.Pd
Moderator: Purbaniasita Kusumaning Sedyo, S.Pd
Pukul 19.01 WIB Bu Purbaniasita selaku moderator pertemuan ketiga ini menyapa anggota grup KBMN-29, yang diawali dengan berpantun ria guna menghangatkan suasana.
Materi malam ini tidak kalah penting dengan materi sebelumnya, bahkan sangat penting karena sesuai dengan tugas pelatihan yakni meresume materi tiap pertemuannya. Bunda Raliyanti seorang guru Informatika yang telah menghasilkan 2 buku solo dan beberapa buku antologi inilah yang akan menyampaikan materi terkait Teknik Penulisan Resume.
Ketika membaca materi malam ini fikiran saya seketika dipenuhi dengan pertanyaan, bagaimana resume saya selama dua kali pertemuan ini? sudah benarkah atau justru jauh dari kata benar? sudahkah sesuai teknik penulisannya? atau justru acak-acakan, alakadarnya? Oke saya siap menyimak ilmu malam ini, agar bisa mengoreksi diri dan memperbaiki resume selanjutnya.
Sebelum menulis resume dengan benar juga harus tahu format apa saja yang harus ada. Resume materi harus memuat informasi-informasi berikut:
1. Judul materi dan nama narasumber
2. Ringkasan singkat tentang tema utama materi
3. Bagian-bagian penting dari materi yang dipilih untuk disertakan dalam resume
Dalam menulis resume tentu ada ilmu tersendiri, jadi tidak asal copy paste dan tempel keseluruhan materi yang disampaikan. Bunda Raliyanti menyampaikan beberapa cara menulis resume dengan benar yaitu: (1) mengamati materi dari narasumber dengan baik, (2) modifikasi materi yang diberikan narasumber menjadi bahasa sendiri dengan kaidah penulisan yang baku, (3) menghindari copy paste seluruh materi narasumber, (4) kembangkan materi yang disampaikan narasumber dengan relevansi materi dari luar yang related, (5) beri kesimpulan di akhir penjabaran resume atau tepatnya sebelum kalimat penutup, (6) membuat resume dengan gaya bahasa sendiri, agar tulisan kita memiliki seni yang khas.
Ada dua hal penting dalam menulis resume, yaitu: (1) menulis resume dengan paragraf pendek, karena paragraf yang panjang cenderung membuat pembaca menjadi jenuh. Nah ini sesuai dengan masukan yang pernah diutaran bunda there pada resume saya yang memang terlalu panjang paragrafnya. (2) menulis pernyataan narasumber dengan gaya parafrashe, yaitu kalimat pengulangan yang dikemas dengan gaya bahasa sendiri.
Bu Maesaroh, salah seorang tim solid Omjay juga memberikan trik cepat dalam menulis resume, duduk 10 menit sebelum kuliah dimulai dan tentunya menyiapakan leptop serta Hp, kemudian tulis narasi pembuka kemudian penutup yang sesuai materi dan tentu dapat memberikan kesimpulan, tulis resume dengan paragraf pendek, dan tulis pernyataan narasumber dengan gaya bahasa paralelisme.
Kita juga harus menyetting pikiran kita, sebisa mungkin posisikan resume kita di urutan pertama, jadi semangat pun terus membara, memberi karakter pada resume, menambah referensi lain yang berkaitan, meramu tulisan dengan bahasa yang khas.
Menyisipkan diksi pada tulisan memang sangat penting untuk menambah bumbu dalam tulisan kita. "Bait ilmu yang dikemas dalam tulisan, akan menciptakan taman pengetahuan yang paling menawan" diksi indah bu Mae. Membacanya layaknya kata-kata pujangga yang hatinya sedang berbunga-bunga bagaikan orang jatuh cinta.
Sebagai penulis pemula, memang bukan hal yang mudah untuk menumbuhkan sikap percaya diri, begitu juga yang saya rasakan. Untuk menjadi penulis handal, kita harus memupuk mental baja dalam menulis dengan cara:
1. Tanamkan sikap percaya diri. Jangan merasa malu, karena tulisan yang kita anggap jelek akan menjadi luar biasa bagi mereka yang tidak pernah belajar menulis.
2. Siap dengan segala kritikan. Meskipun terkadang budaya memuji lebih banyak dari budaya mengkritik, namun pujian itu harus membuat kita semakin memperbaiki tulisan.
3. Bangunlah tulisan di berbagai Blog.
Dan ternyata dari resume itu bisa dibuat menjadi buku, dengan cara membuat TOC atau daftar isi, memilih resume yang akan dijadikan buku, copas dan pindah ke ms.word kemudian tinggal merapikan, selanjutnya mencari dan kirimkan penerbit.
Inilah gunanya belajar dan terus belajar, karena dalam hal apapun pasti ada ilmunya tersendiri. Dari sini saya sadar bahwa ilmu terkait kepenulisan saya masih sangat minim. Alhamdulillah dengan adanya pelatihan ini sangat membantu dan menambah wawasan saya. Terimakasih banyak atas ilmunya ....
Masyaallah tabarakallah... semoga dengan istiqomah belajar menulis, selesai pelatihan ini juga bisa menerbitkan sebuah buku hasil karya sendiri. Aamiin
makan ketan hangat di rantauan
duduk menepi sambil membaca
masukan dan saran sangat dibutuhkan
untuk memperbaiki tulisan saya
Komentar
Assiiaap😃
Siap