Langsung ke konten utama

        Hari Minggu adalah hari libur, akhir pekan yang biasa ditunggu oleh anak-anak yang masih berada di bangku sekolah maupun orang-orang yang notabene kerja di sebuah instansi pendidikan ataupun perusahaan. Jika akhir pekan tiba mayoritas digunakannya untuk hari keluarga seperti berlibur, berkunjung ke rumah saudara, atau yang lainnya. Begitu juga yang aku lakukan kemarin Minggu, 4 Juni 2023. Aku manfaatkan waktu libur satu hari itu untuk bersilaturahim ke rumah saudara bersama keluarga. Tujuan silaturahim kali ini ke rumah saudara di kecamatan Sambit, Kabupaten Ponorogo. Sebenarnya jika kita memahami makna dan manfaat dari silaturahim pasti akan semangat untuk melakukannya. Diantara manfaat dari silaturahim itu sendiri selain bisa memperluas rezeki juga dapat memanjangkan umur. Seperti sabda Rasulullah SAW: "Barangsiapa yang ingin dilapangkan rezekinya dan ditangguhkan ajalnya (dipanjangkan umurnya), maka hendaklah ia bersilaturahmi." (HR. Muslim)

      Lama sekali rasanya tidak jumpa, biasanya kita bisa bercanda tawa berkumpul bersama di acara reuni keluarga setiap tahunnya. Namun untuk tahun ini reuni ditiadakan karena tidak ada yang siap menjadi tuan rumah. Jadi sempat tidak sempat harus disempatkan untuk berkunjung ke rumah saudara khususnya yang lebih tua. Nah foto di atas merupakan foto empat dari delapan bersaudara yang baru diambil kemarin Minggu di kediaman pakdhe Sabar, beliaunya yang menggunakan batik merah bersarung biru, kakak kandung dari ibuku tercinta. Jika melihat foto di atas terpancar aura kebahagiaan pada wajah mereka, seperti tak ada beban yang dirasa. 

      Namun apa nyatanya? pakdhe Sabar ini menyimpan duka lara yang sangat luar biasa, aku yang melihat dan mendengarkan cerita dari anak sulungnya saja sangat tak tega. Banyak keluhan yang dirasakan beliau saat ini, mulai dari kepala, kedua mata, kedua telinga, dan kaki yang tidak bisa lagi berfungsi normal seperti semula. Ya Allah.....membayangkan saja sudah tak kuasa, betapa sakit yang dirasa. Mungkin tidur saja tidak jenak, mau mencari atau melihat hiburan juga terkendala dengan mata, mau berkunjung ataupun berbaur dengan orang lain juga terkendala dengan kaki dan pendengarannya, akhirnya beliau memutuskan diri untuk selalu di rumah saja.

       Sampai-sampai beliau pernah minta kepada anaknya untuk diantar opname ke RS, mungkin saking bingungnya karena bolak-balik berobat ke empat dokter specialis namun belum ada hasil yang dirasa. Harapannya dengan opname beliau bisa sembuh seperti sedia kala. Opname sampai 5 hari di RS namun hasilnya juga tetap tidak ada perubahan. Padahal beliau dulu sangat mumpuni dalam kepemimpinan, gagah, berwibawa, sosialnya tinggi, luar biasa dalam hal apapun pokoknya. Tiba-tiba Allah memberikan ujian yang luar biasa seperti itu. Sebelum beliau merasakan sakit, istrinya sakit terlebih dahulu hingga tutup usianya dan meninggalkan keluarga tercinta. Kini beliau tinggal bersama anak sulungnya yang bernama wahid (koko julukannya). Mas koko ini sudah mempunyai istri yang sangat sabar dan dikaruniai seorang putra yang masih duduk di sekolah dasar. Selain mengurus bapaknya yang sedang sakit mas koko sendiri juga menderita beberapa penyakit yang dirasa, sering sekali dia tiba-tiba mengalami pingsan tak sadarkan diri. Namun qodarullah mas koko sekarang sudah bisa beraktifitas normal seperti sedia kala meski masih masa pemulihan. 

        Jika melihat seperti itu seakan-akan kita berfikir bahwa Allah membebani hambaNYA, Allah memberikan cobaan bertubi-tubi melebihi kemampuan hambaNYA. Namun kembali lagi apakah kita lupa bahwa Allah itu tidak akan memberikan cobaan melebihi kekuatan hambaNYA. Seperti yang tertulis di dalam surat Al-Baqarah ayat 286 yang berbunyi لا يكلَف الله نفسا الَا وسعها artinya "Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya". Allah memberikan cobaan seperti itu berarti Allah tahu bahwa hambaNYA mampu menerima dan menghadapi cobaan tersebut. Dan harus yakin bahwa dibalik musibah sekalipun pasti ada hikmah yang dapat dipetik. Kata-kata itu yang selalu menjadi kekuatan bagiku jika tertimpa musibah atau melihat orang lain terkena musibah.  

        Sesuai nama panjenengan pakdhe Sabar, panjenengan selama ini sudah sabar tapi mungkin Allah meminta untuk terus bersabar dan bersabar lagi dalam melewati dan menjalani ujian ini. Semoga dengan kesabaran panjenengan Allah hapuskan dosa-dosa yang telah lalu dan Allah angkat derajat panjenengan. Keponakanmu ini hanya bisa mendoakan semoga pakdhe diberikah kekuatan, panjang umur nan berkah. Aamiin...Mohon bantuan doanya untuk kesembuhan pakdhe. Terimakasih semoga Allah selalu melindungi dan memudahkan urusan kita semua.

Jangan lupa bersyukur atas segala nikmat yang telah diberikan pada kita

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Masa Lalu     Masa lalu biarlah masa lalu...eits, bacanya sambil nyanyi ya, itu kan lagunya bunda Inul daratista, hehe.  Tiba-tiba aku ingin flashback ke masa lalu. Sebelum memasuki masa kuliah, tepatnya setelah lulus MAN aku ditawarin keponakan (anak dari kakaknya ibuku) yang rumanya di kota reog Ponorogo untuk bekerja menjaga tokonya berlian silver. Tanpa berfikir panjang seketika ku iyakan tawaran itu. Karena orang tua tentunya merestui, dan sekaligus sambil menunggu masuk kuliah dari pada tidak ada kesibukan di rumah, lumayan bisa tambah pengalaman. Meski belum punya pengalaman sama sekali terkait perbisnisan, namun aku begitu semangat dan yakin semua akan baik-baik saja. Aku berangkat ke Ponorogo dengan salah satu teman masa kecil sekaligus tetanggaku, Ina. Kita berdua mengikuti training dulu selama kurang lebih satu bulan. Kenapa dikatakan training? karena rencana mau buka cabang berlian silver di kota Trenggalek dan Tulungagung, yang nantinya kita akan ditempatkan ...
 1 Juni 2023 kenapa dengan tanggal 1 Juni 2023??? Adakah hal yang penting dan bersejarah pada tanggal ini?      Pertama, hari ini adalah hari libur. Kita semua pasti tahu bahwa pada tanggal ini diperingati sebagai hari lahir pancasila. Di instansi-instansi pendidikan biasa memperingatinya dengan melaksanakan upacara bendera. Dengan harapan semoga kita bisa mengamalkan nilai-nilai pancasila dalam kehidupan sehari-hari.       Kedua, entah ada angin apa pada tanggal ini tanganku mau bergerak untuk membuat blog dan mulai belajar menulis. Sebenarnya sudah lama sekali punya keinginan untuk bisa menulis seperti teman-teman dan menjadi penulis layaknya penulis-penulis handal. Namun semua itu masih angan-angan belaka, karena banyak alasan terutama gangguan kemalasan yang menghantui. Tiap mau mulai menulis selalu terfikir takut salah lah, begini benar nggak ya, bagusnya gimana ya, kok gini sih, tulis-hapus tulis-hapus gitu saja terus   dan banyak lagi ...