Langsung ke konten utama

 Tema: Gali Potensi Ukir Prestasi

Resume ke: 4

Gelombang: 29

Tanggal: 26 Juni 2023

Narasumber: Aam Nurhasanah, S.Pd

Moderator: Mutmainah, M.Pd

    Senin, 26 Juni 2023 pertemuan keempat KBMN-29 dimulai pukul 19.00 WIB. Meski hari ini tidak masuk sekolah seperti biasa karena memang sudah libur semester, namun tubuh ini terasa lelah sekali seharian membersamai anak-anak kelas 7D bakaran ikan di tepi pantai. 

    Ingin rasanya merebahkan badan dan pejamkan mata karena rasa kantuk yang luar biasa tak kuasa menahannya, namun lagi-lagi malam ini merupakan jadwal pertemuan KBMN yang ke-4 jadi dengan sedikit paksaan saya membuka Hp dan laptop untuk mulai membaca materi sembari meresumenya.

    Bunda Mutmainah yang biasa dipanggil Emut dari Lebak Banten mulai memandu acara malam ini. Bunda Emut ini juga salah satu alumni peserta Belajar Menulis PGRI asuhan Om Jay gelombang 24. Beliau juga sedikit bercerita bahwa beliau mulai belajar dari NOL BESAR hingga menghasilkan buku solo hasil dari 30 kali pertemuan dengan narasumber keren.

   Seketika mataku terfokus pada kata-kata "nol besar hingga bisa menghasilkan buku solo". Kenapa fokus dengan kata itu? ya, karena saya sendiri bukan penulis dan bahkan sama sekali belum terbiasa menulis jadi mengikuti pelatihan ini benar-benar dari nol bahkan bisa dikatakan nol besar sekali yang juga memiliki keinginan bisa menghasilkan buku solo kelak.

   Menulis Merupakan tingkat literasi paling tinggi setelah mendengar, berbicara  dan membaca. Meskipun menulis tidak mudah namun harus tetap dilakukan sebagai bukti kita ikut memberikan sesuatu bagi peradaban. Tanpa meninggalkan tulisan manusia akan semakin mudah dilupakan, begitu ungkapan bunda Emut.

   “Tahu kau mengapa aku sayangi kau lebih dari siapapun? Karena kau menulis. Suaramu takkan padam ditelan angin, akan abadi, sampai jauh, jauh di kemudian hari. *Pramudya Ananta Toer.*

     Malam ini bunda Emut membersamai seorang narasumber yang luar biasa. Seorang guru muda hebat yang mengawali karier menulis di gelombang 8 dan menjadi alumni di gelombang 12, beliau sangat energik, berbakat dengan segudang karya dan prestasi. 

    "Ibu Aam Nurhasanah , seorang guru pegiat literasi, penulis 62 buku dan aktif diberbagai komunitas menulis. Melangkah dari bloger, moderator, kurator, sampai menjadi editor. Juga motivator andal yang banyak membidani penulis pemula melahirkan buku solo. Salah satunya buku solo saya yg beliau bidani sampai dengan lahiran, ujar bunda Emut.

    Tema malam ini, Gali Potensi Ukir Prestasi, yang diawali dengan contoh pengalaman dan perjalanan pribadi bu Aam sang narasumber terkait dunia kepenulisan khususnya. Bu Aam ini sangat luar biasa karena mampu menularkan semangat literasi kepada sesama guru dan merupakan pioneer pegiat literasi khususnya kabupaten Lebak Banten.

    Sebenarnya apa potensi itu? Menurut Riyadi, potensi adalah kemampuan dan kekuatan yang dimiliki oleh individu, baik fisik maupun mental mempunyai kemungkinan untuk dikembangkan bila dilatih dan ditunjang dengan sarana yang baik. 

    Lantas kita bisa mulai dari mana? Jawabannya cukup sederhana, kita bisa mulai dari hal yang kita sukai dan hal yang kita kuasai. Misalnya suka menulis, maka mulai dari kegiatan menulis. Namun sekali lagi semuanya butuh proses dan tidak instan.

    Bu Aam adalah contoh peserta gagal BM 8 yang kembali mengulang kelas di BM 12. Namun, hal itu tak menyurutkan semangat untuk belajar dan terus berproses hingga akhirnya fokus dan lulus. Karena beliau ingin mengabadikan sejarah melalui tulisan, saat meraih juara ke-1 lomba blog, menjadi lahirnya ide buku solo ketiga yang berjudul BLOGGER INSPIRATIF, begitu seterusnya.

  Menggali Potensi yang dimiliki membutuhkan proses dan tidak seperti memakan cabai langsung terasa pedasnya. Setelah memiliki pengalaman dari peserta menulis, moderator, kurator, juara blog, hingga menjadi seorang editor. Akhirnya tidak hanya tawaran sebagai narasumber yang berdatangan. Beliau juga diminta Omjay menjadi salah satu juri lomba blog tingkat nasional. Ternyata dari seorang peserta yang gagal, bisa meraih prestasi yang gemilang. 

    Dapat diambil kesimpulan bahwa cara menemukan potensi bisa dimulai dari hal yang kita sukai. Setelah kita suka biasanya kita akan menguasai potensi itu hingga bisa berprestasi.


Komentar

Bloger muda mengatakan…
Semangat nulisnya
Anis shofy mengatakan…
Inggih pak...

Postingan populer dari blog ini

Masa Lalu     Masa lalu biarlah masa lalu...eits, bacanya sambil nyanyi ya, itu kan lagunya bunda Inul daratista, hehe.  Tiba-tiba aku ingin flashback ke masa lalu. Sebelum memasuki masa kuliah, tepatnya setelah lulus MAN aku ditawarin keponakan (anak dari kakaknya ibuku) yang rumanya di kota reog Ponorogo untuk bekerja menjaga tokonya berlian silver. Tanpa berfikir panjang seketika ku iyakan tawaran itu. Karena orang tua tentunya merestui, dan sekaligus sambil menunggu masuk kuliah dari pada tidak ada kesibukan di rumah, lumayan bisa tambah pengalaman. Meski belum punya pengalaman sama sekali terkait perbisnisan, namun aku begitu semangat dan yakin semua akan baik-baik saja. Aku berangkat ke Ponorogo dengan salah satu teman masa kecil sekaligus tetanggaku, Ina. Kita berdua mengikuti training dulu selama kurang lebih satu bulan. Kenapa dikatakan training? karena rencana mau buka cabang berlian silver di kota Trenggalek dan Tulungagung, yang nantinya kita akan ditempatkan ...
 1 Juni 2023 kenapa dengan tanggal 1 Juni 2023??? Adakah hal yang penting dan bersejarah pada tanggal ini?      Pertama, hari ini adalah hari libur. Kita semua pasti tahu bahwa pada tanggal ini diperingati sebagai hari lahir pancasila. Di instansi-instansi pendidikan biasa memperingatinya dengan melaksanakan upacara bendera. Dengan harapan semoga kita bisa mengamalkan nilai-nilai pancasila dalam kehidupan sehari-hari.       Kedua, entah ada angin apa pada tanggal ini tanganku mau bergerak untuk membuat blog dan mulai belajar menulis. Sebenarnya sudah lama sekali punya keinginan untuk bisa menulis seperti teman-teman dan menjadi penulis layaknya penulis-penulis handal. Namun semua itu masih angan-angan belaka, karena banyak alasan terutama gangguan kemalasan yang menghantui. Tiap mau mulai menulis selalu terfikir takut salah lah, begini benar nggak ya, bagusnya gimana ya, kok gini sih, tulis-hapus tulis-hapus gitu saja terus   dan banyak lagi ...